Selasa, 15 Maret 2016

Wisata Lombok Murah Lihat Tradisi Presean Khas Lombok


BUDAYA Pulau Lombok - Stick Fighting atau Tarung Presean disebut yaitu simbolis kejantanan para pemuda serta pria suku Sasak dalam Lombok. Matchday adu nyali itu adalah matchday diantara dua laki laik Sasak bersenjatakan tongkat yang terbuat dari rotan atau disebut Penjalin, dilengkapi juga sesuatu pelindung (perisai) yang terbuat dari kulit kerbau tebal dan keras (Ende). Segala Petarung pada ujar Pepadu dan wasit pinggir lapangan disebut merupakan Pekembar Sedi, sedangkan wasit tengah yang jadi ketua laga dimaksud Pekembar.

Semua petarung (pepadu) melawan pada tengah lapangan dan bertelanjang dada, memakai capuk (penutup kepala khas sasak) juga kain sarung khusus yang sudah dipersiapkan panitia. Wisata Lombok Murah Suatu tongkat rotan adalah sarana memukul dipegang menikmati tangan kanan, juga pelindung (perisai) pada tangan kiri. Seluruh pepadu pun siap mengadu kejantanan, ketangkasan juga adu nyali di depan ratusan penonton yang hadir di arena presean.
Pemimpin pertandingan atau pekembar akan memimpin tarung presean juga awiq-awig (peraturan juga kode etik) yang telah ditetapkan, biasanya peraturan mainnya berisi soal sistem ronde (masa pertempuran) yang standarnya 5 ronde, atau bisa serta merupakan persetujuan dengan para panitia.

Tarung Presean sebagai kesenian khas Sasak Lombok yang dulunya bermula merupakan sesuatu simbolis kegembiraan atau luapan emosi seluruh prajurit Lombok dulu kala seusai dapat melumpuhkan / mengalahkan kompetitor di medan tempur. Budaya presean tersebut selanjutnya jadi hal adat istiadat yang memperoleh keunikan sendiri saat seluruh Pepadu-nya memadukan style bela diri juga ekspresi-ekspresi lelucon ketika berhasil menyisakan eks sabetan rotan di tubuh rival.

Seni beladiri atau adu ketangkasan tradisi Presean dalam Lombok biasanya dalam iringi tetapi tabuhan musik Gendang Beleq ialah penyemangat serta pengundang rakyat tetangga acara demi menonton. Sambil menari-nari pada iringi tabuhan gendang Beleq, kedua Pepadu akan saling menghalau dengan menundukkan kompetitor dengan pukulan penjalin tanpa rasa cemas ataupun takut cedera. Juga uniknya, para klub Presean tak sempat dipersiapkan sebelumnya, para penonton dengan siapapun yang sedang ada di medan event boleh ikut berkompetisi dengan memamerkan kelihaiannya.
Peraturan main dari Tarung Presean tersebut dengan biasanya tidak membingungkan, semua pepadu sekedar boleh memukul bagian perut ke menghadapi. Ketika seorang pepadu terkena kepala tetapi sabetan rotan dengan mengeluarkan darah (bocor), maka pepadu dianggap KO atau kalah, sekalipun pepadu itu terasa tetap dapat meneruskan pertempuran. Laga dalam akhiri tapi pekembar dan meniupkan peluit panjang, serta kedua pepadu lalu akan bersalaman juga berpelukan menutup saat berlaga. Itu sebagai tanda jika antara kedua pepadu tak berada yang saling menyimpan dendam karena presean cuma sesi dari pagelaran dengan hiburan.

Tarung rotan (stick fighting) dari adat istiadat Pulau Pulau Lombok tersebut telah dilihat masyarakat Sasak mengakses turun temurun. Konon, laga Presean sebelumnya hanya digelar merupakan bagian dari upcara tradisi atau ritual meminta hujan dalam season kemarau atau acara kegiatan besar kerajaan. Kini, presean jadi sebuah tradisi yang menjadi hiburan lokal yang diminati oleh para pelancong, dengan yaitu bentuk kepedulian pemerintah dalam melestarikan budaya daerah, Presean di Lombok kini pun berulang pada lombakan, terutama saat peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan agustus, maupun aktivitas aktivitas besar di Pulau Lombok.

KESENIAN PENDUKUNG TARUNG PRESEAN :

Media musik tradisional pengiring Presean diantara lain terdiri dari :

dua buah Gendang
satu buah Petuk
1 set Rencek
1 buah Gong
Suling

Unsur gending (ritme dan kombinasi alunan musik gending) merupakan sesuatu yang demikian menentukan di tarung peresean, sekurang-kurangnya ada 3 jenis alunan gending yang bakal anda denganr pada tempat peresean , yakni :

Gending Ngadokang atau Gending Rangsang, dimainkan di ketika pengadok (pencari pepadu) mencintai calon Pepadu sejalan kompetitor tandingnya diantara penonton.
Gending Mayuang, sebagai tabuhan gending yang bertanda bahwa sepasang Pepadu telah siap untuk berkompetisi.
Gending Berkompetisi, tabuhan gending yang iramanya 'bongbong' atau membakar keinginan serta menyulut / mendidihkan darah dengan emosi semua Pepadu. Penonton akan sejak bersorak saat gending itu mulai digelar. Pertarungan pun pada mulai.

BUSANA Kebiasaan PERESEAN :

Di laga Presean tradisional khas Sasak, berada busana tradisi Presean yang juga sangat dijaga dengan harus dipenuhi tapi seluruh pepadu, pekembar ataupun pengadok, seperti :

Sapuk / capuk bermotif batik (ikat kepala dari kain batik)
Kereng (kain).
Bebet (tenun ikat yang mengikat kereng, biasanya bukan lupa diselipkan bebadong atau jimat kesaktian sebagai penghilang rasa sakit atau membangun kharisma dengan pontensi magis diantara pepadu.

Berbagai unsur penentuan diatas, fit dari busana ataupun gending juga kesenian pendukungnya, adalah hal pembeda bahwa Seni adu kejantanan Presean bukan adalah tarung jalanan, tarung liar maupun keganasan, melainkan sesuatu budaya dan seni yang sangat mendalam dengan mengandung unsur leluhur yang demikian mendalam di suku Sasak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar